Ramadhan BERHENTI MEROKOK, BISA! Begini Metode yang Tepat

- Minggu, 19 Maret 2023 | 21:39 WIB
Ilustrasi, Ramadhan, merupakan waktu yang tepat untuk berhenti merokok (BandungInsider.com)
Ilustrasi, Ramadhan, merupakan waktu yang tepat untuk berhenti merokok (BandungInsider.com)

SurabayaNetwork.id- Jika kamu ingin mempersiapkan Ramadhan terbaik, maka sekarang adalah saat yang ideal untuk berhenti dari satu Kebiasaan tidak sehat untuk selamanya.

merokok dalam bentuk apa pun tidak diperbolehkan selama siang hari di bulan Ramadan. Kemampuan untuk tidak merokok selama sebulan yang sudah terbentuk, akan membuatmu mendapatkan motivasi yang Kamu butuhkan untuk berhenti merokok selamanya.

Titik Awal untuk Berhenti

Iyaad Hasan, Staff Associate dari Medical Subspecialties Institute di Cleveland Clinic Abu Dhabi menjelaskan bagaimana Ramadhan memperkenalkan “metode pengurangan” dari Kebiasaan buruk. Banyak perokok secara alami mengurangi jumlah rokok yang mereka hisap setiap hari.

Secara psikologis, ketika seseorang mampu untuk tidak merokok sepanjang siang bulan Ramadhan, maka hal tersebut bisa  membuat orang mempertanyakan dan menjawab alasan mereka merokok.

Dan mempertanyakan serta menjawab sendiri alasanu merokok ini merupakan kunci keberhasilan menghentikan Kebiasaan tersebut dalam jangka panjang. 

Baca Juga: Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Nomor 1, Inilah TOP 3 Universitas Terbaik di Sidoarjo Versi UniRank 2023

“Ramadan adalah saat yang tepat untuk mengajari diri sendiri bagaimana menjalani rutinitas harian dan bagaimana menghindari pemicu yang membuat Kamu ingin merokok,” kata Dr. Hasan.

Tidak Ada Rokok yang Aman

Konsumsi rokok mungkin akan menurun selama Ramadhan, tetapi harus diingat bahwa bentuk rokok lainnya, seperti shisha dan medwakh tetap  sama merusaknya bagi kesehatan.

Medwakh bisa menipu perokok karena tidak berbau, tetapi konsentrasi nikotinnya jauh lebih kuat daripada sebatang rokok, kata Dr. Hasan. Sementara itu, shisha mengandung nikotin yang setara dengan tiga batang rokok sekaligus.

Kabar lebih buruk, “Masalah dengan shisha bukanlah kandungan nikotinnya, melainkan bahan kimianya. Kandungan kimia yang keluar dari asapnya 100 kali lipat lebih banyak dibanding dengan sebatang rokok. 

Ketika menghirup shisha selama 60 menit, artinya kamu menghirup senyawa kimia berbahaya dalam jumlah yang sama dengan yang didapatkan akibat menghisap 100 batang rokok,” jelas Dr. Hasan.

E-rokok atau vaping juga harus dihindari, menurut Dr. Hasan, banyak orang yang menggunakan cara ini seringkali akhirnya kembali ke Kebiasaan lama mereka merokok konvensional.

Halaman:

Editor: Wirawan Dwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X