SurabayaNetwork.id - Pada mulanya, perpustakaan ini bernama Bibliotheca Bogoriensis, merupakan perpustakaan milik Litbang Departemen Pertanian yang sudah berskala internasional.
Kemudian berubah nama menjadi Pusat Biologi dan Pertanian (Pustaka), selanjutnya berubah nama lagi menjadi Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, sampai sekarang.
Namun demikian, di level internasional nama Bibliotheca Bogoriensis (B.B) lebih dikenal.
Baca Juga: Kenali Keampuhan Membaca, Bukan Cara Ampuh untuk Membaca
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, sesuai namanya, banyak memuat buku-buku dan referensi tentang ilmu biologi dan pertanian meskipun buku-buku yang lain juga tersedia di sana.
Didirikan pada Mei 1842 oleh Dr H.J Hasskarl, seorang ahli botani. Dr. Prabowo Tjiptopranoto sebagaimana dikutip Majalah Tempo (No.48 Th XII/29 Januari 1983) menyebut bahwa BB adalah perpustakaan yang tertua dan terlengkap di bidang biologi dan pertanian di Indonesia.
Ketika baru berdiri, perpustakaan ini hanya memiliki koleksi 25 judul buku. Namun terus berkembang hingga menjadi 70 ribu buku pada tahun 1983, 300 ribuan buku pada tahun 1990an dan sekarang, tentu koleksinya sudah jauh lebih banyak lagi. Belum termasuk majalah dan dokumen-dokumen berharga lainnya.
Buku tertua ada yang terbitan tahun 1586, berjudul Historia Generalis Plantarum karya J. Dalechamps.
BB atau Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian telah diakui oleh FAO-PBB, juga masuk dalam jaringan perpustakaan pertanian seduania sejak 1975.
Banyak ilmuwan asing yang telah berkunjung ke perpustakaan ini untuk melakukan studi atau riset ilmu pertanian.
Tahun 1970, BB kembali dibangun dan tampak semakin kokoh menjulang.
Artikel Terkait
Teknik Membaca Ngemil Seperti Mengunyah Camilan, Terbukti Berhasil
Ini Dalil Anjuran Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jum’at
Kenali Keampuhan Membaca, Bukan Cara Ampuh untuk Membaca
Kisah Sahabat Nabi dan Ulama yang Menangis Membaca Al Qur'an, Ada yang Sampai Pingsan