Perkawinan Silang Bebek dan Mentok, Jadilah KUPAT BLENGONG, Kuliner Khas Tegal yang Rasanya Endul, Penasaran?

- Jumat, 3 Februari 2023 | 10:48 WIB
Kuliner Kupat Blengong  (Tangkapan layar Instagram Kuliner 1 Menit)
Kuliner Kupat Blengong (Tangkapan layar Instagram Kuliner 1 Menit)

SurabayaNetwork.id - Banyak yang bilang jika Amerika Serikat punya Ohio, maka Indonesia punya Tegal sebagai daerah yang sering melakukan tindakan anti mainstream.

Termasuk kuliner Blengong">Kupat Blengong ini. 

Blengong">Kupat Blengong merupakan perkawinan silang dari bebek dan mentok yang kemudian menjadi unggas baru bernama Blengong

Di kawasan Tegal Barat ada kuliner khas Blengong">Kupat Blengong yang rasanya Endul menurut review para selebgram kuliner yang wajib dicoba jika anda singgah di Kota Tegal

Baca Juga: Melewati 5 Prosedur, Kok Bisa Titi Dj Kembali Muda?

Blengong merupakan unggas hasil perkawinan silang antara bebek dan mentok yang ukuran tubuhnya lebih besar dari bebek

Blengong juga mempunyai paruh panjang dan lebar seperti bebek, namun tubuhnya gemuk seperti mentok.

Daging blengong dikatakan lebih gurih rasanya dibanding bebek namun teksturnya lebih lembut dan mudah lumer ketika dikunyah. 

Jika di Brebes, Blengong terkenal sebagai olahan sate. Maka di Tegal terkenal dengan olahan Blengong">Kupat Blengong.

Baca Juga: Inilah Nama Laki-laki Terpopuler DI Indonesia Berdasarkan Laporan Dirjen Dukcapil, adakah namamu Disana?

Salah satunya yang terkenal adalah Blengong">Kupat Blengong Mas Sikin yang berada di Jalan Kraton, Kecamatan Tegal Barat. 

Blengong">Kupat Blengong merupakan perpaduan lontong dengan kuah yang dimasak kari kental dengan kondimen kerupuk, rasanya benar-benar gurih asin berbumbu kuat yang sangat pas. 

Citarasa daging blengong super gurih disantap dengan kuah kari kental benar-benar tidak bisa ditemukan di daerah manapun selain di Tegal. 

Tidak hanya dimasak kari, di warung Sikin ini blengong juga digoreng rempah dan diolah menjadi sate yang rasanya tidak kalah juara. 

Baca Juga: Kunci Jawaban Bagaimana Membangun Lingkungan Belajar Mendukung Transisi PAUD SD, Pemahaman Reflektif

Halaman:

Editor: Wirawan Dwi

Tags

Terkini

X