SurabayaNetwork.id- Intervensi Eropa terhadap invasi Rusia-Ukraina membuat Rusia putus pasokan gas ke anggota NATO, Polandia dan Bulgaria.
Rusia juga mengancam untuk memutuskan pasokan gas ke lebih banyak negara yang tidak bersahabat.
Jerman merupakan salah satu pembeli terbesar energi Rusia berharap untuk berhenti mengimpor minyak Rusia dalam beberapa hari. Namun, embargo atau blokade energi Rusia akan berdampak pada resesi ekonomi terbesar Eropa.
Baca Juga: Jepang dan Rusia Akan Melakukan Negosiasi Terkait Penangkapan Ikan Salmon dan Trout
Dilansir dari Reuters (28/4/2022), Presiden komisi Eropa mengatakan penangguhan Gazprom adalah upaya Rusia untuk menggunakan gas sebagai alat pemerasan. Akibat dari pemutusan tersebut, harga gas di Eropa melonjak.
Mateusz Morawiecki, Perdana Menteri Polandia, mengatakan bahwa negaranya tidak akan tunduk terhadap pemerasan terkait penangguhan gas Rusia. Morawiecki juga bersumpah di parlemen Porlandia bahwa gerakan Moskow tidak akan berpengaruh pada Polandia.
Bahkan dia mengatakan negaranya aman dari krisis ekonomi. Hal itu dikarenakan upaya jangka panjang yang telah mengamankan pasokan gas dari negara lain.
Ada sekitar 76% penyimpanan gas yang telah diumumkan oleh otoritas Polandia. Sedangkan pasokan gas dari Rusia ke Polandia diperkirakan akan berakhir tahun ini.
Adapun Gazprom menghentikan pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia pada Rabu, 27 April 2022 karena tidak membayar rubel (mata uang Rusia).
Baca Juga: Pernah Punya Senjata Nuklir, Bagaimana Ukraina Bisa Diserang Rusia?
Artikel Terkait
Politisi Irlandia Richard Boyd Barrett Berbicara Perbedaan Sikap Rusia dan Israel dalam Pelanggaran HAM
Disangka Blasteran Orang Rusia, Begini Penjelasan Ivan Lanin
Ramai-ramai Boikot Rusia, Netflix Blokir Layanannya dan TikTok Batasi Postingan
Rusia Terbitkan Daftar 25 Negara yang Dianggap Tak Bersahabat, Indonesia Tidak Masuk Lho