SurabayaNetwork.id - Ibnu Sina yang di dunia Barat dikenal sebagai Avicenna memiliki nama Abu Ali al Husain bin Abdullah bin Sina.
Ibnu Sina adalah filsfuf dan ilmuwan kenamaan yang hidup di abad ke-10.
Sejak kecil, Ibnu Sina dikenal cemerlang. Saat masih 16 tahun, ia sudah berpraktik sebagai dokter dan menulis buku pertamanya ketika berusia 21 tahun.
Baca Juga: Mengapa Imam Ghazali Mengkafirkan Ibnu Sina dan Al Farabi? Ini Jawaban Buya Hamka
Ibnu Sina memberikan sumbangsih yang besar bagi dunia kedokteran, metafisika, agama, dan sejarah alam. Namun, yang disebut-sebut sebagai maha karyanya adalah Kitab al Qanun fi al Thibb, sebuah kitab penting dalam dunia kedokteran.
Buku Ibnu Sina itu sangat populer sehingga juga dipakai oleh universitas-universitas di Eropa.
Ibnu Sina lahir di Bukhara Persia pada tahun 980 M dan wafat tahun 1037 M dalam usia 57 tahun. Ia terbunuh ketika melarikan diri dari tentara musuh yang menyerbu kerajaan majikannya.
Baca Juga: Membangun Masyarakat yang Sehat, Ternyata Dimulai dari Ketakwaan
Meski usianya relatif singkat, namun ia mewariskan banyak ilmu pengetahuan yang tertuang dalam 450 buku karyanya.***
Artikel Terkait
Ingin Sehat Maka Berdamailah Dengan Kuman dr. Zaidul Akbar: Tidak Semua Bakteri Harus Dibunuh
Tren Kesehatan Ini Sebaiknya Dihindari agar Hidup Lebih Sehat, Salah Satunya Diet Keto
Makanan dan Minuman Ini Membuat Tulang Sehat dan Kuat, Konsumsi Setiap Hari
Sehat Jiwa di Masa Pandemi Covid-19, Berikut Tips Sederhana Ala dr Jiemi Ardian
Membangun Masyarakat yang Sehat, Ternyata Dimulai dari Ketakwaan