SurabayaNetwork.id - Kerasukan jin atau biasa disebut kesurupan seringkali kita temui di masyarakat.
Fenomena ini tentu terjadi pada seseorang tidak memandang usia, bisa mengenai remaja ataupun dewasa.
Akan tetapi, keyakinan terkait manusia yang bisa dirasuki jin ini tentu menerima beberapa penolakan salah satunya sebagian dari dunia kedokteran.
Sebagian dunia kedokteran menolak keyakinan tersebut dan menganggap seseorang yang kerasukan jin menderita penyakit epilepsi.
Dikutip dari e-book Perdana Akhmad, S. Psi, Praktisi Ruqyah Mantan Grand Master Reiki yang berjudul "Pro dan Kontra Tidak Mungkin Orang Kerasukan Setan, berikut beberapa jenis gejala epilepsi:
1. Sawan Lena (khas)
Ciri-cirinya:
a. Penurunan kesadaran saja
b. Disertai gerakan klonis ringan biasanya kelopak mata atas, sudut mulut atau otot-otot lainnya.
c. Dengan komponen atonik, otot-otot leher, lengan, tangan, tubuh mendadak melemas sehingga tampak mengulai, tak jarang penderita jatuh karena serangan ini.
d. Disertai komponen tonik, otot-otot ekstemitas, leher atau punggung mendadak mengejang, kepala, badan menjadi melengkung kebelakang, lengan dapat mengeras atau menegang.
e. Disertai automatisme, gerakan-geralan atau perilaku yang terjadi dengan sendirinya
2. Sawan Lena (tak Khas)
Ciri-cirinya:
a. Perubahan dalam tonus otot lebih jelas
b. Permulaan dan berakhirnya kebangkitan mendadak
3. Sawan Miloklonik
Pada sawan miloklonik terjadi kontraksi mendadak, sebentar, dapat kuat dan lemah. Sebagian dan semua otot, sekali atau berulang-ulang. Sering terjadi waktu akan tidur atau waktu bangun tidur, atau waktu akan melakukan suatu gerakan. Bangkitan ini dapat terjadi pada semua umur.
Semua gejala yang dipaparkan di atas memang terdapat kemiripan gejala ketika seseorang dirasuki jin.
Hal inilah yang menyebabkan sebagian kedokteran menolak seseorang dirasuki jin, melainkan menduga bahwa orang tersebut terkena penyakit epilepsi.
Dikutip pula pada e-book Perdana Akhmad, S. Psi juga, Direktur Rumah Sakit Jiwa Bandung, dr. Dengara Pane. Seperti ditulis dalam harian umum Pikiran Rakyat, jum‟at, 26/3/2005: Dia mengatakan, “Saya sangat membantah keras adanya hubungan antara kesurupan dengan dunia ghaib. Kesurupan itu diakibatkan oleh adanya gangguan emosional dalam diri seseorang. Tidak ada hubungannya dengan dunia ghaib. Kondisi gangguan emosiaonal itulah yang menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian.”
Dengara juga mengatakan bahwa masyarakat seharusnya bersikap realistis dan tidak mengaitkan peristiwa kesurupan massal tersebut dengan sesuatu yang tidak logis.***
Dapatkan update berita pilihan, breaking news, dan artikel setiap hari dari SurabayaNetwork.id. Ayo gabung kanal Telegram Surabaya Network, caranya klik link https://t.me/surabayanetwork, lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel
Artikel Terkait
Ingin Daftar Haji dan Umroh, Inilah Daftar PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) Wilayah Jawa Timur
Inilah Tips Memelihara Kesehatan di Arab Saudi Bagi Jamaah Haji Atau Umroh
4 Energi Ruqyah untuk Penyembuhan Diri, Bersumber dari Al Quran dan Hadits Rasul
Sehat Sebelum Pergi Haji atau Umroh, Cek Tipsnya Disini
Inilah Rumus 3P Untuk Meraih Sukses dan Berkah di Masa Pensiun, Menurut Coach Sulistyo Hadi dari Hijrah Coach