Dulu Miskin, Kini Jadi Desa Terkaya Nomor 1 Di Indonesia, Raih Penghasilan Hingga 50 Miliar Per Tahun, WOW!

SurabayaNetwork.id - Dulu miskin itu, ternyata dialami juga oleh desa yang satu ini, yaitu, sebuah desa di Kabupaten Badung, Bali.

Ya, desa di Bali ini dulunya memang miskin, sampai kemudian berubah menjadi desa terkaya nomor 1 di Indonesia.

Desa yang dulunya miskin, kemudian jadi desa terkaya itu adalah Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Baca Juga: Pertama Di Kota Malang, Sekelompok Mahasiswa UMM Make Over Tepian Sungai Brantas yang Kumuh Jadi Kampung Unik

Desa Kutuh Bali merupakan salah satu potret desa yang dulunya miskin, kemudian sukses menjadi desa terkaya di Indonesia.

Pada tahun 2018, Desa Kutuh meraih penghasilan hingga 50 miliar per tahun, atau laba bersih sekitar 14,5 miliar per tahun dari bisnis pariwisata.

Selain jadi desa terkaya, Desa Kutuh juga dinobatkan sebagai desa terbaik pertama regional II (Jawa dan Bali) dalam lomba desa yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Baca Juga: Kumuh dan Diremehkan, Seorang Kepala Sekolah Sukses Modifikasi Kampung Di Semarang Mirip Kota Olinda Brazil

Atas pencapaian itu, Desa Kutuh di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Apalagi, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung dan mengapresiasi Desa Kutuh yang berhasil mengelola dana desa secara rapi, tepat sasaran dan transparan.

Saat ini rata-rata jumlah kunjungan wisatawan di Desa Kutuh, diperkirakan mencapai 3 ribu orang per hari, terbanyak dibanding desa-desa lain dalam hal pariwisata.

Sehingga, kesuksesan Desa Kutuh dalam mengelola bidang pariwisata ini, mengantarkannya menjadi desa percontohan bagi desa lainnya di Indonesia.

Baca Juga: Dulunya Miskin dan Paling Diremehkan, Kini Desa Di Tulungagung Ini Berhasil Jadi Kampung Elit yang Kaya

Adapun penghasilan sampai 50 miliar per tahun itu, didapatkan Desa Kutuh dari 9 unit sektor usaha yaitu, Lembaga perkreditan Desa, Gunung Payung Cultural Park, Pantai Pandawa, Paragliding, Seni Budaya Kecak, Unit Barang Jasa, Unit Piranti Yatna, Unit Konstruksi, dan Unit Komunikasi.

Bahkan, ke depannya, Desa Kutuh berencana akan membangun lapangan sepak bola berskala internasional. Sehingga, nantinya Desa Kutuh bisa meraup penghasilan 125 miliar per tahun.