Rizal Ramli Minta Jokowi Jujur, Ibukota Baru untuk Rakyat atau Buat Beijing Baru?

- Selasa, 5 Oktober 2021 | 10:51 WIB
Rizal Ramli (tangkap layar Youtube Fadli Zon Official.)
Rizal Ramli (tangkap layar Youtube Fadli Zon Official.)

SurabayaNetwork.id- Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Rizal Ramli meminta Jokowi jujur pembangunan ibukota baru di Kalimantan Timur diperuntukkan untuk siapa.

Hal itu disampaikan dalam Youtube Fadli Zon Official yang diunggah Senin, 4 Oktober 2021 lalu. Menurutnya, tidak mudah untuk memindahkan ibukota ke Kalimantan.

Hal itu karena jika pemindahan ibukota tidak hanya memindah tempat, tapi memindah domisili pejabat dengan berbagai aktivitasnya.

Baca Juga: Bukan Januari, Rizky Billar dan Lesti Kejora Ternyata Nikah Siri di Bulan Ini

Ia meragukan para pejabat Indonesia akan bersedia pindah ke Kalimantan Timur. “Pertanyaannya, siapa yang mau tinggal di situ? Pejabat dengan gaji pas-pasan masak mau? Kecuali pejabat korup, iya kan?”

“Jual sama rakyat Indonesia? siapa yang mau pindah ke Kalimantan Timur, ke Penajam? Kagak ada. Iya kan? Tapi dari Beijing dengan penduduk, 1,4 miliar, banyak tuh yang mau pindah ke situ.,” ujarnya.

Jadi, ia mempertanyakan pembangunan ibukota buat siapa? Apakah betuk buat rakyat kita? Apakah untuk buat bangsa kita? Atau kita pesiapkan untuk Beijing baru? Yang jelas aja deh Pak Jokowi, ngomong apa adanya aja dah,” tegasnya.

Baca Juga: WhatsApp Indonesia Umumkan Gangguan di Twitter, Inilah Balasan Lucu WhatsApp pada Netizen

“Apalagi dalam suasana negara gak punya duit. Kebayang gak itu,” imbuhnya.

Kemudian ia juga mempertanyakan tentang pembiayaannya. Dalam rangka menyubsidi pembiayaan, ia kemudian menyebut bahwa pemerintah akan menjual kantor-kantor strategis negara yang ada di Jalan Sudirman, di depan Tugu Monas, dan seterusnya.

“Dijual, disewain pada swasta dan dipakai untuk membangun,” katanya.

Baca Juga: Mengapa Aceh Disebut Serambi Mekkah? Berikut 4 Alasannya

Padahal ia mengatakan banyak bangunan bersejarah Indonesia yang memiliki ikatan emosional dan historis dengan bangsa Indonesia.

“Kebayang gak itu gedung-gedung bersejarah kita, wakil presiden-presiden kantor2 di sekitar monas, mesti sewain, jual. Kalo jual kan harganya jatuh. Jual ke Taipan, trus duitnya buat subsidi istana baru,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Wirawan Dwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X