Surabayanetwork.id - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengingatkan, adanya potensi yang lebih besar dari gempa Pandeglang Banten yang terjadi di Selat Sunda.
Menurutnya, segmen megathrust Selat Sunda merupakan salah satu zona seismic gap di Indonesia yang selama ratusan tahun belum terjadi gempa besar hingga patut diwaspadai.
BMKG dalam merilisnya menyebutkan, gempa Ujung Kulon Banten yang lalu sebenarnya bukan ancaman yang sesungguhnya, karena segmen megathrust Selat Sunda mampu memicu gempa, dengan magnitudo tertarget mencapai hingga 8,7 dan ini dapat terjadi sewaktu -waktu.
Baca Juga: Pop-Punk Abis, Avril Lavigne Rilis Single 'Love It When You Hate Me' dari Album Love Sux
Dilansir dari laman Youtube Berita Satu, penjelasan BMKG terkait potensi megathrust di Selat Sunda.
Menurutnya potensi megathrust bisa terjadi kapan saja. Megathrust itu ada dan Indonesia harus siap dengan hal itu.
Alasannya patahan megathrust melintang di Selat pulau Jawa, termasuk dari pantai Barat Sumatera hingga Nusa Tenggara Timur terlebih, Selat Sunda merupakan salah satu zona seismic gap di Indonesia yang belum pernah terjadi gempa besar selama ratusan tahun.
Baca Juga: Puncak Omicron Diprediksi Februari-Maret, dr Tirta Bagikan Tips Hadapi Varian Ini
Artikel Terkait
Gempa Hari Ini, Dua Kali dengan Magnitudo 7,4 dan 5,1 di Maluku, Tidak Bepotensi Tsunami
Gempa Susulan Magnitudo 5,7 Guncang Banten, Terasa Hingga Jabodetabek
Gempa 6,7 M Guncang Banten, Penghobi Ikan Hias Malah Santai Merekam Akuariumnya
Doa Memohon Perlindungan dari Gempa Bumi Bencana Alam dan Artinya
Gempa Tektonik Magnitudo 4,7 Kembali Dirasakan Di Banten, Tidak Berpotensi Tsunami
Ini yang Harus Dilakukan Saat Gempa, Salah Satunya dengan Berkumpul
Waspada Potensi Gempa dan Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, Ini Kata Pakar Geodesi ITB