SurabayaNetwork.id – Momen kelulusan sekolah memang menjadi saat yang membahagiakan bagi semua siswa.
Biasanya pelajar di Indonesia merayakan momen kelulusan SMA dengan melakukan coret-coret seragam sekolah dengan cat atupun spidol.
Coret-coret baju seragam dianggap sebagai ajang pelampiasan atas rasa stres setelah ujian yang dilalui agar dapat lulus sekolah.
Hal tersebut bagi sebagian siswa SMA menjadi sebuah tradisi yang sudah turun-temurun sejak tahun 90-an.
Namun tidak semua siswa SMA memilih untuk mengikuti kebiasaan tersebut.
Melalui sebuah ungguhan yang diketahui dari Facebook lalu diunggah kembali oleh akun Twitter @tanyakanrl itu menampilkan curahannya.
Dari unggahan tersebut, terlihat seorang siswa yang diketahui bernama Margil Banafanu itu menuliskan ungkapannya mengenai betapa ia menyayangi seragam sekolahnya dan tidak berniat mencoret-coretnya.
Dia juga menyematkan dua buah foto yang kemungkinan adalah dirinya dan seragam sekolah lengkap beserta dasi dan tag nama yang menggantung.
Margil mengatakan bahwa dia tidak mungkin mencoret seragam karena telah menjadi saksi perjalanannya di SMA.
“Bagaimana mungkin aku menodaimu, sementara kau saksi perjalanku dalam menempuh pendidikan di SMA. Bagaimana mungkin aku menodaimu sementara di bagian kiri menempel bendera kebanggan Indonesia,” tulisnya pada unggahan di Facebook.
Alasan lain yang membuat siswa SMA ini tidak mencore-coret seragamnya adalah saat dia menyatakan bahwa seragam yang dia pakai adalah pengorbanan dari orang tuanya.
Margil juga menegaskan apabila dia mencoret seragam putih abu-abunya sama saja sia-sia pendidikan selama tiga tahun di SMA.
Tentu saja hal ini membuat terenyuh.
“Jika aku tega menodaimu berarti aku tidak bisa menghargai orang tua ku yang sudah payah membelimu dengan keringatnya. Jika aku menodaimu apalah daya hasil pendidikanku selama tiga tahun ini,” imbuhnya.
Cuitan Margil pun dalam sekejap menjadi viral dan mendapat banyak komentar dari warganet.
Ternyata pengalaman tidak mencoret seragam juga dilakukan oleh beberapa siswa dan justru berguna untuk siswa yang lain.
“Ini keren, respect,” ujar akun @yasminetoekan.***
Artikel Terkait
Sebanyak 57,8 Persen Pelajar Menjadi Perokok Aktif, Kemenko PMK: Iklan Rokok Banyak Muncul Secara Daring
Pelaku Pencabulan 12 Pelajar SMP Laki-laki Diduga Mengidap HIV
Pemkot Surabaya Siapkan Beasiswa Bagi Pelajar Penghafal Kitab Suci
Polisi Amankan Pelajar STM Jaktim yang Hendak Ikut Demo 11 April 2022 BEM SI