Isi Fatwa Jihad KH Hasyim Asy'ari Selaku Pendiri Nahdlatul Ulama untuk Pertahanakan Kemerdekaan dari Penjajah

- Senin, 6 Februari 2023 | 19:27 WIB
Isi Fatwa Jihad KH Hasyim Asy'ari Selaku Pendiri Nahdlatul Ulama untuk Pertahanakan Kemerdekaan dari Penjajah (Pexels/dominika)
Isi Fatwa Jihad KH Hasyim Asy'ari Selaku Pendiri Nahdlatul Ulama untuk Pertahanakan Kemerdekaan dari Penjajah (Pexels/dominika)

SurabayaNetwork.id - Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari tak lepas dari perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Salah satu buktinya adalah KH Hasyim Asy'ari pernah mengeluarkan fatwa resolusi jihad menanggapi Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia pascamerdeka.

Saat itu, Presiden Soekarno mengutus Bung Tomo untuk menghadap KH Hasyim Asy'ari itu guna meminta nasihat dan pendapat terkait langkah yang harus dilakukan.

1Baca Juga: Pendorong Semangat 1 Abad NU, Ini Profil KH Hasyim Asy'ari Pendiri Nahdlatul Ulama

Menanggapi hal itu, pendiri NU langsung mengeluarkan fatwa yang diputuskan dalam rapat para konsul NU se-Jawa.

Isi teks yang ditetapkan di Surabaya pada 22 Oktober 1945 itu adalah sebagai berikut.

Bismillahirrochmanir Rochim

Mendengar : Bahwa di tiap-tiap Daerah di seloeroeh Djawa-Madoera ternjata betapa besarnja hasrat Oemmat Islam dan ‘Alim Oelama di tempatnja masing-masing oentoek mempertahankan dan menegakkan AGAMA, KEDAOELATAN NEGARA REPOEBLIK INDONESIA MERDEKA.

Menimbang :

a. Bahwa oentoek mempertahankan dan menegakkan Negara Repoeblik Indonesia menurut hoekoem Agama Islam, termasoek sebagai satoe kewadjiban bagi tiap-tiap orang Islam.

b. Bahwa di Indonesia ini warga negaranja adalah sebagian besar terdiri dari Oemmat Islam.

Mengingat:

1. Bahwa oleh fihak Belanda (NICA) dan Djepang jang datang dan berada di sini telah banjak sekali didjalankan kedjahatan dan kekedjaman jang menganggoe ketentraman oemoem.

2. Bahwa semoea jang dilakoekan oleh mereka itu dengan maksoed melanggar kedaoelatan Negara Repoeblik Indonesia dan Agama, dan ingin kembali mendjadjah di sini maka beberapa tempat telah terdjadi pertempoeran jang mengorbankan beberapa banjak djiwa manoesia.

3. Bahwa pertempoeran2 itu sebagian besar telah dilakoekan oleh Oemmat Islam jang merasa wadjib menoeroet hoekoem Agamanja oentoek mempertahankan kemerdekaan Negara dan Agamanja.

4. Bahwa di dalam menghadapai sekalian kedjadian2 itoe perloe mendapat perintah dan toentoenan jang njata dari Pemerintah Repoeblik Indonesia jang sesoeai dengan kedjadian terseboet.

Memoetoeskan :

1. Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Repoeblik Indonesia soepaja menentoekan soeatoe sikap dan tindakan jang njata serta sepadan terhadap oesaha2 jang akan membahajakan kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia teroetama terhadap fihak Belanda dan kaki tangannja.

2. Seoapaja memerintahkan melandjoetkan perdjoeangan bersifat “sabilillah” oentoek tegaknja Negara Repoeblik Indonesia Merdeka dan Agama Islam.

Baca Juga: Sejarah 1 Abad NU, Mulai dari KH Hasyim Asy'ari Sampai Gus Dur

Soerabaja, 22 Oktober 1945***

Dapatkan update berita pilihan, breaking news, dan artikel setiap hari dari SurabayaNetwork.id. Ayo gabung kanal Telegram Surabaya Network, caranya klik link https://t.me/surabayanetwork, lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Editor: Lukman Hadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X