SurabayaNetwork.id - Pulau Bali tak hanya terkenal akan keindahan alamnya yang mempesona. Bali juga menyimpan keunikan budaya tradisi yang masih terjaga dan terus dilestarikan dari jaman nenek moyang hingga ke anak cucu.
Di tengah pesatnya perkembangan zaman, ternyata masih ada desa yang masih mempertahankan tradisi kuno nenek moyang. Konon desa-desa ini sudah ada sejak jaman ribuan tahun yang lalu.
Masyarakat desanya bahkan sebagian besar adalah keturunan penduduk Bali asli sehingga layak kita menyebutnya sebagai Desa Tertua. Sebagian bukti peninggalan masa lampau pun ada yang masih tersimpan rapi di desa tersebut.
Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Pegunungan di Jawa Timur yang Menakjubkan
Berikut ini adalah tiga Desa Tertua yang ada di Pulau Bali:
1. Desa Sembiran
Desa ini adalah salah satu Desa Tertua yang terletak di kecamatan Tejakula, Buleleng Bali. Dilansir dari situs Jadesta Kemenparekraf, ternyata Sembiran merupakan desa kuno yang sudah ada sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Tepatnya pada jaman Batu Tua atau Poletithicium dimana bangunan rumahnya masih terbuat dari batu.
Setidaknya ditemukan 40 macam perabotan kuno sebagai bukti peradaban sejarah masa lampau di Desa Sembiran ini. Perabotan itu konon merupakan peralatan di masa jaman Batu Tua dan jaman besi.
Seperti dilansir SurabayaNetwork dari situs Jadesta Kemenparekraf, perabotan itu antara lain alat berbentuk side chopper berupa alat pemotong yang terbuat dari batu, bentuk hammeratones yaitu palu batu, bentuk protohan-axses berupa kapak tangan, bentuk flakes yaitu alat batu-batu kecil untuk mengiris dan benda pipih berbentuk setrika yang terbuat dari besi.
Semua peninggalan kuno ini masih tersimpan rapi dalam rumah tua yang ada di desa Sembiran tersebut. Rumah tua telah mengalami pemugaran dan dibangun kembali oleh Pemkab Buleleng namun tetap tidak menghilangkan bentuk dan ciri khasnya yang asli.
Meski teknologi telah maju dan jaman sudah modern, warga di desa ini tidak begitu saja meninggalkan warisan budaya dan tradisi leluhurnya. Mereka masih melestarikan bahasa, sejumlah budaya dan ritual keagamaan.
Hal ini tentunya menjadi daya tarik para wisatawan dan ahli arkeolog untuk berkunjung ke Desa Sembiran.
2. Desa Trunyan
Nama desa ini mungkin sudah tidak asing di telinga. Ya, salah satu Desa Tertua ini sering menjadi destinasi wisata yang populer karena keunikan tradisinya dalam pemakaman jenazah. Trunyan terletak di sebelah timur tepi danau Batur, kecamatan Kintamani, kabupaten Bangli, Bali.
Desa Trunyan dihuni oleh penduduk asli Pulau Bali atau Bali Aga. Mereka diperkirakan sudah hidup di sana sejak tahun 882 Masehi. Sedangkan orang-orang Hindu Bali sekarang sebagian besar berasal dari keturunan Majapahit yang datang dari Jawa pada sekitar tahun 1400 Masehi (abad ke 14)
Suku Bali Aga menjalankan ritual dan tradisi kuno yang tetap terpelihara dengan baik.
Yang paling menarik dan menyita perhatian adalah adat pemakaman jenazah warganya. Biasanya dalam adat Bali, jika ada orang yang meninggal maka jenazahnya akan dibakar atau istilahnya 'Ngaben'. Namun bagi penduduk Trunyan tidak begitu cara memperlakukan jenazah.
Artikel Terkait
Sampang Lebih Miskin dari Probolinggo? Ini 7 Kabupaten Termiskin di Jawa Timur, Banyak Warganya Nganggur
Pulau ini Luasnya Cuma 26 Sentimeter! 10 Deretan Pulau Terkecil di Dunia, Indonesia Berada Urutan Nomor 2
Berfoto di Tembok Cina Sambil Kasih Makan Dinosaurus, Semua Bisa di The Great Asia Africa Bandung
10 Destinasi Wisata Pegunungan di Jawa Timur yang Menakjubkan
Pengurus IPNU Jombang Meninggal Saat Perayaan 1 Abad NU, Ternyata Ini Penyebabnya