SurabayaNetwork.id - Kurangnya budaya literasi di Kabupaten Situbondo menjadi latarbelakang Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Situbondo mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Perpustakaan, Senin(21/11/2022) di Aula Lantai II Gedung Pemkab Situbondo.
Acara yang dihadiri oleh 80 Peserta yang terdiri dari Petugas perpustakaan sekolah dasar dan menengah di Kabupaten Situbondo ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Situbondo, Wawan Setiawan.
Sekda Wawan menjelaskan betapa pentingnya Budaya Literasi di lingkungan Situbondo mengingat tingkat budaya baca di Situbondo yang mengkhawatirkan.
"Budaya literasi harus dikembangkan dan terus disosialisasikan, agar minat masyarakat akan membaca terus meningkat," jelasnya.
"Di lingkungan pemerintah Situbondo sendiri Literasi dalam bentuk Karya Ilmiah sangat dibutuhkan guna persyaratan Pendaftaran Seleksi Calon Pejabat Administrator atau Eselon III dan Pengewasa Eselon IV," tandasnya.
Sementara itu, Didik Sulistyo, Kepala Dispusip Kabupaten Situbondo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dinas perpustakaan dan kearsipan dalam memfasilitasi para pustakawan di Situbondo.
"Kita fasilitasi pustakawan di sekolah dasar dan menengah, agar memiliki dasar ilmu perpustakaan dan kearsipan, baik untuk kepentingan akreditasi perpustakaan maupun sertifikasi pustakawannya," ungkapnya.
Didik menambahkan, bahwa berdasarkan data jumlah perpustakaan di Situbondo adalah 20 perpustakaan dan beberapa pustakawan saja.
Pustakawan Ahli Madya dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Sri Purwanti, menjelaskan bahwa Perpustakaan berkontribusi besar dalam membangun masyarakat berpengetahuan melalui ikhtiar, koleksi, untuk menumbuhkan tradisi dan budaya baca di masyarakat.
"Data 2019 di Jawa Timur terdapat 27.886 perpustakaan, namun yang terakreditasi hanya 1658," ujarnya.
Sri Purwanti menegaskan, selain adanya perpustakaan, yang tidak kalah pentingnya ialah kapasitas pustakawannya.
"saat ini pustakawan sangat dibutuhkan, bahkan di Jawa Timur saja tahun ini dibutuhkan 6 pustakawan untuk menghandle kearsipan," pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Kenal Dekat dengan Azizah Penulis, Pemuda Inspiratif dan Penggerak Literasi Asal Lombok
Hari Aksara Internasional, Khofifah Sebut Jadi Momentum Pentingnya Literasi Dasar hingga Digital
46 Kampus Merdeka Lakukan Studi Literasi ke-Ponpes SPMAA Lamongan
Khofifah Tekankan Pentingnya Literasi Digital hingga Sertifikasi Halal untuk Wujudkan UMKM Jatim Naik Kelas